Wednesday, February 24, 2010

..papa..

3 tahun yg lalu ga akan mgkn aku lupakan seumur hidupku.. jumat 23 febuari 2007 23:00.
"PPPPRRAAANNKKK" suara pecahan kaca mengagetkan tidurku yg baru saja sejam berjalan. dengan panik aku langung membuka mata dan melihat keadaan sekitar kamarku..kulihat kaca2 jendela kamarku " utuh..tidak ada yg pecah" gumamku..krn kupikir bunyi kaca pecah itu akibat banjir yg datang menyapu lingkungan tempatku tinggal, ya sminggu sebelumnya kami pun ikut terkena bencana banjir besar, wlpun semua keluargaku baik2 saja, tapi ini menyisakan trauma dan was2 buatku, terutama setiap menjelang waktu tidurku.

belum sepenuhnya kesadaranku kembali, tiba2 terdengar teriakan "ALLAHUAKBAR..". "itu teriakan mama dari kamar sebelah" pekikku dlm hati. betapa terkejutnya aku sesampainya disana kudapati papa tersungkur dari tempat tidur, tak bergerak, dengan kepala dan wajah dipenuhi darah.. ternyata bunyi yg kudengar tadi berasal dari lemari kaca dikamar orang tuaku, yang hancur karena papa pingsan menimpanya. kulihat mama menangis sambil memeluk papa, dan mulutnya tak henti2nya mengucapkan asma allah. sementara aku..aku hanya tertegun dan diam mematung..

tiba2 ada suara dari dalam diriku "hey..kenapa kamu diam!!!! cepat cari bantuan." akupun segera berlari meraih kunci pagar untuk meminta bantuan dr tetangga2ku, tapi apa daya dengan tangan yang masih bergetar, dan perasaan tak karuan, aku tak sanggup memasukkan kunci ke dlm lubangnya. berteriak minta tolongpun rasanya suaraku tercekat.., akhirnya aku berlutut di depan pagar dan sekuat tenaga berteriak dg suara parau "tolong..tolong papa saya..tolong..", beruntung tetangga sebelah rumahku belum terlelap, suami istri itu keluar menghampiriku..tanpa bisa berkata2 lagi aku hanya menyerahkan kunci pagarku supaya mereka bisa masuk dan melihat sendiri.

tanpa aku sadari tetangga yg lain pun mulai berdatangan..dan kini papa sudah siap dibawa ke klinik depan jalan rumahku, ya kita berusaha mencari pertolongan yg terdekat dan tercepat. bibirku benar2 bisu saat itu, melihat lelaki yang selama ini aku banggakan menjadi tak berdaya..hanya doa dan harapan yang tak putus kuucapkan dalam hati..

sesampainya di klinik dokter segera memeriksa papa, kulihat sang dokter menempelkan stetoskopnya, lalu melihat kornea papaku dengan senter. hanya 15 menit di ruangan dokter itu, tapi rasanya begitu lama dan menegangkan buatku..ternyata kata yg keluar dari mulut dokter tua itu sangat tidak aku harapkan "mohon diikhlaskan ya ibu dan mba..bapak sudah ga ada.."..mendengar kalimat itu rasanya kakiku seperti tidak menyentuh tanah, jiwaku gamang, dan sepertinya duniapun gelap.."ya allah..cepat sekali engkau ambil papa dari kami..masi banyak yang ingin aku lakukan buat dia..tapi apapun yang terjadi ini sudah kehendakmu ya rab..aku ikhlas..smg aku kuat dan tabah..dan bisa menjaga mamaku tanpa papa disisi kami lagi.."

hasil pemeriksaan dokter mengatakan bahwa papa gagal jantung. 5 tahun terakhir memang penyakit jantung menemani papa, selama 5 tahun itu juga entah sudah berapa RS yang papa dan kami singgahi untuk opname bahkan ICCU. dan juga sudah berbagai macam pengobatan alternatif kami datangi..tapi balik lagi, manusia hanya bisa berikhtiar, allah juga yg menentukan segalanya..

setelah mengaji dan membaca surah yasin, kupandang lekat2 wajah papa..wajah yang dulu sangat aku segani, kini menjadi dingin..sosok yang dulu selalu menjadi pelindungku, kini diam dan tak bisa memelukku lagi..ah lagi2 aku masih merasa ini seperti mimpi..semuanya terasa begitu cepat.  teringat kembali sebelum kejadian itu, kami masih sempat makan malam dan bercanda bersama, bahkan ketika makan malam itu aku bersyukur melihat papaku ceria dan sudah mulai berisi lagi bobot badannya..tidak ada firasat apa2 yg aku rasakan..hanya saja sebelum ku beranjak tidur, gelas yang aku pakai retak..apakah itu sebuah firasat?

sekarang semua sudah 3 tahun berlalu, tapi kenangan akan papa akan melekat terus diingatanku..papa yang mengajarkan kemandirian padaku walaupun aku anak tunggal, papa yang memberiku semangat untuk meraih apa yang aku impikan, papa jg yang mengajarkan disiplin padaku, masih ingat papa selalu menungguku di ujung jalan jika aku terlambat pulang sekolah, atau papa yang bolak balik telp hanya memastikan aku tidak pulang telat dan baik2 saja. aku tau papa keras padaku hanya untuk membentuk mentalku saja, tapi di dalam hatinya ada rasa haru haru melihatku tumbuh dewasa. aku masih ingat juga air mata bangga papa ketika aku pertama kali mengenakan seragam pramugariku, dan kulihat juga luka papa ketika aku menangis karena gagal seleksi paskibraka, serta senyum bahagia papa ketika aku berdiri dipanggung sebagai icon duta jakarta.  papa.. banyak sekali pelajaran yang aku terima darimu..kelak aku akan menerapkan itu kepada anak2 ku nanti..seandainya engkau masi dsini kuyakin papa sangat bahagia menanti cucu pertamanya, entah apa yang akan kau ceritakan pada cucumu nanti..dan semoga cucumu mewarisi hal2 yang baik darimu.

terimakasih pa sudah mengajarkan banyak hal selama 21 tahun waktu kebersamaan kita..dari engkau dan mama lah aku belajar cinta dan kasih sayang..sebentar lagi kami juga akan menjadi orang tua, semoga kami bisa memberikan yang terbaik buat anak2 kami. seperti yang engkau dan mama lakukan untukku. walau wujudmu tak nyata disini tapi aku masih bisa merasakan cinta darimu hingga saat ini..

"teriring doa yang tak putus untukmu dari  anakmu.."

No comments:

Post a Comment